WELCOME - SELAMAT DATANG - ENJOY READING

Merry Christmas and happy new year 2011

Search This Blog

Himbauan Pemerintah Untuk Tidak Makan Nasi, Apa Sebabnya.....??

Seperti yang kita ketahui himbauan ini sudah lama dicanangkan oleh pemerintah. Hanya saja saya mencoba untuk menulis artikel ini karena tadi menyaksikan salah satu dialog di televisi yang mengangkat tema ini. Himbauan pemerintah ini didasarkan pada prediksi yang menyatakan "jika konsumsi nasi masyarakat terus seperti sekarang yang dianggap berlebihan" maka dipastikan Indonesia akan krisis pangan terutama nasi pada tahun 2050. Pemerintah meminta bahwa setiap satu hari dalam seminggu masyarakat tidak menkonsumsi nasi. Hal ini tentu saja sangat mengangggu bagi kita semua.
Tapi muncul pertanyaan jika memang semua itu bisa terjadi kenapa pemerintah baru sibuk sekarang. Apa saja sebenarnya yang dilakukan pemerintah kita??? Merunut kebelakang kita bisa melihat bahwa dunia pertanian kita semakin hari makin tidak pasti. Lahan-lahan yang seharusnya menjadi lahan pertanian kini sudah dibangun gedung-gedung mewah. Anak muda sudah tidak mau lagi mengurusi pertanian karena tidak punya lahan.

Jika dimaknai himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah ini sebenarnya sama saja dengan mengakui kesalahan-kesalahan atas pengambilan keputusan yang tidak pro rakyat. Apakah  anda tahu kenapa lahan pertanian semakin berkurang??!! Ini semua karena pemerintah tidak pernah serius menangani keluhan dari para petani kita. Dari mulai mahalnya harga pupuk sampai dengan harga jual beras yang sangaat rendah dipasaran membuat petani beralih profesi dan menjual lahannya kepada para pengembang.

Namun dari semua itu tentu ada sisi positif yang bisa diambil. Sisi positif dari himbauan ini adalah diliriknya lagi sektor pertanian ssebagai sektor utama di negeri ini. Petani dapat bernafas lega karena keputusan pemerintah akan  kembali berpihak kepada petani sebagai upaya menjaga ketahanan pangan Indonesia. Dan Harapan kedepan Indonesia bisa kembali dijuluki sebagai negara agraris dan lumbung padi Asia.

Related Post



0 comments menarik:

Post a Comment

Add to Google Reader or 
Homepage