WELCOME - SELAMAT DATANG - ENJOY READING

Merry Christmas and happy new year 2011

Search This Blog

Asal-Usul Nama Densus 88

Densus88.absyakir.image

Siapa yang tidak tahu satuan khusus POLRI yang satu ini.Ya beberapa tahun belakangan ini Densus 88 memang banyak dibicarakan orang terkait keberhasilannya dalam menangkap dan mematikan pergerakan teroris di Indonesia. Tapi tahukah anda bagaimana sejarah pembentukan dan mengapa nama yang digunakan untuk satuan ini adalah Densus 88 ?!

Detasemen Khusus 88 atau biasa disebut Densus 88 sebagai tim Anti Teror Mabes Polri dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/756/X/2005 dengan tujuan untuk menjaga keamanan msyarakat dan negara dari serangan teroris. Logo atau simbol  yang dipakai oleh satuan ini berupa desain lingkaran garis warna hitam dengan tulisan DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR dengan latar belakang warna merah marun dan di tengah-tengah lingkaran terdapat gambar burung hantu warna hitam dan abu-abu dengan latar belakang warna kuning terang. Simbol ini dipilih mengingat filosofi yang didapat dari kemampuan sebenarnya burung hantu itu sendiri. Dimana burung hantu sebagai hewan yang mempunyai pendengaran dan penglihatan yang tajam serta kecepatan untuk menangkap mangsa favoritnya yaitu tikus. Disini tikus diibaratkan seperti teroris yang sifatnya sama seperti tikus, suka mengganggu dan berbuat yang merugikan.

Untuk nama Densus 88 terdapat banyak opini dari mana nama ini diambil. Pertama ada yang mengaitkan nama ini dengan jumlah korban dari pihak Australia pada peristiwa Bom Bali 2002 yaitu sebanyak 88 orang. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang menilai negatif bahwa sebenarnya densus 88 dibentuk oleh pemerintah Australia dan hanya menjadi alat asing. Kedua, ada spekulasi yang mengatakan bahwa sebenarnya nama densus 88 diambil dari nama unit komando intelijen Jawa Barat pada masa awal kemerdekaan 1945 yang pada saat itu diperkirakan diambil dari huruf depan nama Soekarno dan hatta yaitu S dan H yang masing masing huruf tersebut menjadi huruf ke 8 dari huruf Jawa dan huruf Barat. Terakhir adalah adanya salah pengertian dari pengucapan Anti Terrorism Act yang disingkat ATA. Yang menurut opini, orang indonesia mendengar singkatan ini dengan ejaan E-Ti-E atau yang dipelesetkan eighty eight (88).

Entah yang mana merupakan asal-usul yang benar dari nama Densus 88. Tapi apalah arti sebuah nama dibandingkan prestasi satuan ini dalam mencegah aksi para teroris. Dengan semakin banyaknya aksi-aksi sadis belakangan ini antara lain perampokan, penembakan polisi dan aksi teror lainnya, semoga kinerja Densus 88 dalam menyelidiki dan menangkap para pelaku teror tersebut dapat terus ditingkatkan.

Sekian dulu. Jika ada masukan, kritik, opini/pendapat mohon di share di kolom comment ^_^ 


Related Post



7 comments:

  1. kenapa waktu kerusuhan di POSO<AMBON< SAMPITY< ACEH....kenapa gg di bentuk densusu anti perkelahian antar agama..???

    ReplyDelete
  2. muhammad putrawan@polisi takut ikut di hajar massa dan di mutilasi cuy.....polisi kan juga manusia....kalo melerai tar malah di bacok sendiri polisinya.....polisi dengan masyarakat kan kurang baik...polisi itu kan bisanya makan gaji buta.....perang sampit jelas2 di depan ada orang di bacok massa bukan di tolong malah diem.....orang itu mau masuk mobil polisi biar aman malah di dorong keluar...gimana tu polisi apa bener tindakan seperti itu??densus juga banyak salah tangkap bos...korban salah tangkap semuanya bukan nya bebas tapi berakhir mati....

    ReplyDelete
  3. Yg benar sih 88 warga asing yg meninggal dibali..maknya dibentuk densus 88 ..yg dibiayai pihak asing..

    ReplyDelete
  4. buat saya tidak ada prestasi buat densus 88,,karna banyak penangkapan teroris tanpa pembuktian yg kuat,,hanya merasa curiga,,uda langsung bertindak, anak sd pun bisa,,,dan sasaran juga hanya kalangan muslim,,mungkin prestasi,tapi prestasi karna berhasil memusnahkan islam

    ReplyDelete
  5. Yang namanya polisi. Males dengar nama itu.

    ReplyDelete
  6. Yang namanya polisi. Males dengar nama itu.

    ReplyDelete

Add to Google Reader or 
Homepage